Rabu, 16 Juni 2010

ISI UMPAN BALIK YANG DITAMBAHKAN

I. ­PENDAHULUAN

Untuk memastikan bahwa umpan balik sangat bermanfaat, dengan mengabaikan sumber untuk penyerahan, isi harus dipertimbangkan. Dalam membantu pelajar, informasi apa saja yang harus digambarkan dalam statemen umpan balik? Perlukah praktisi-praktisi/ guru mengatakan kepada pelajar tentang apa dilaksanakannya secara benar, atau perlu mereka fokus kepada kesalahan kinerja? Perlukah kesalahan kinerja dijelaskan, atau bagaimana caranya memodifikasi gerakan yang lebih menguntungkan? Dan selanjutnya sejauhmana kesamaan informasi tersebut dalam umpan balik?

Suatu lingkungan belajar yang optimal akan menjadi satu di mana praktisi atau guru menyediakan pelajar dengan umpan balik yang ditambahkan yang mengikuti usaha penampilan masing-masing. Riset saat ini memperdebatkan klaim ini, bagaimanapun, sebagai hasilnya, sudah mengubah bagaimana praktisi-praktisi perlu melakukan suatu pendekatan dengan pertanyaan tentang umpan balik dan seberapa sering ditambahkan?

Dalam makalah berikut ini akan diuraikan beberapa pola pikir dalam menjawab pertanyaan pertanyaan yang ada diatas, walaupun dalam mejawab pertanyaan tersebut hanya mengacu pada satu buku, namun hal itu tidak mengurangi niat kami untuk menjelaskan tentang isi dari umpan balik dalam belajar.

II. ISI UMPAN BALIK YANG DITAMBAHKAN.

II.1. Kesalahan Vs. Umpan Balik Yang Benar

Satu keputusan mengenai isi umpan balik yang diberikan termasuk berfokus kepada kesalahan penampilan yang dibuat atau dilihat pada masa lampau telah dilaksanakan secara benar. Menurut magill dalam Coker, untuk membuat keputusan tersebut, praktisi/ guru perlu mempertimbangkan tujuan dalam memberikan informasi[1]. Daya ingat merupakan umpan balik yang diberikan sehingga dapat melayani tiga fungsi yang utama. Itu dapat digunakan untuk memotivasi, menguatkan atau menyediakan informasi mengenai ketepatan dari suatu tanggapan untuk memodifikasi usaha-usaha masa depan. Ketika seorang pelajar diberi informasi mengenai kesalahan kinerja, dia akan menggunakan umpan balik itu untuk memodifikasi kinerja-kinerja yang akan di laluinya. Sebagai konsekwensi, jika sasaran umpan balik itu dapat memudahkan memperoleh ketrampilan, maka jelas itu perlu menyediakan informasi berbasis kesalahan.

Bagaimanapun, hasil itu untuk mengkonfirmasikan kemajuan pelajar dan mendorong ketekunan yang dilaluinya, praktisi-praktisi perlu berfokus kepada prestasi-prestasi pelajar itu dan menyoroti fitur yang benar dari usaha kinerjanya. Magill menyatakan bahwa suatu kombinasi kedua-duanya akan menjadi yang optimal. lebih lanjut rekomendasi ini didukung oleh Fischman dan Oxendine dalm coker, yang mendukung pemakaian pendekatan "sandwich", di mana informasi koreksi kesalahan diselipkan di tengahnya adanya penguatan dan motivasi[2]. Menggunakan strategi ini, pelajar itu pertama diberi informasi untuk menguatkan kinerja yang benar. kedua untuk menyediakan pelajar dengan informasi untuk memudahkan koreksi kesalahan. Sandwich memberikan dorongan untuk memotivasi pelajar itu, untuk memberikan rekomendasi koreksi kesalahan.

Satu contoh dari pendekatan sandwich yang menggunakan penari di dalam kisah, "Baik! Tulang panggulmu telah berada pada garis waktu itu. Di percobaan yang berikutnya ini, mencoba untuk memelihara perputaran keluar, ketika itu masih berkonsentrasi pada meluruskan panggul. Ketika anda dapat mengkombinasikan kedua-duanya sedang meluruskan panggul dan perputaran keluar, stabilitasmu akan baik dan akan jadi lebih mudah untuk diputar.

II.2. Deskriptif Vs Umpan Balik Yang Menentukan

Pengetahuan tentang kinerja dapat diperoleh pada pelajar dalam dua wujud. pertama, umpan balik deskriptif, yang hal ini hanya menguraikan sifat alami tentang kesalahan performan yang dibuat[3]. Jika suatu pelajar menerima outside dalam sepakbola adalah karena tak tepat putaran yang berlebihan, sebagai contoh, praktisi itu bisa menyatakan "Anda terlalu banyak putaran hati-hati." Umpan balik yang menentukan, sebaliknya, menawarkan suatu usul seperti bagaimana caranya mengoreksi masalah tersebut.

Menentukan penggunaan umpan balik yang deskriptif adalah tergantung pada ketrampilan tingkat pelajar. Statemen-statemen deskriptif hanya dapat berada pada efektifnya pelajar jika memahami keterlibatan-keterlibatan mereka. Ingat bahwa pelajar-pelajar yang baru berusaha untuk mengembangkan satu pemahaman persyaratan-persyaratan gerakan itu. selanjutnya, mereka mengalami kekurangan kemampuan untuk mengaitkan penyebab satu kesalahan dengan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan untuk mengoreksinya. Hal ini dijelaskan bahwa ketika umpan balik yang deskriptif bisa cukup karena pelajar-pelajar yang sudah memperoleh suatu derajat tingkat yang tertentu dari kecakapan ketrampilan, bagi pemula-pemula akan bermanfaat lebih dari statemen-statemen yang menentukan. Lebih lanjutnya, suatu kombinasi umpan balik yang menentukan deskriptif, seperti "Anda memulai gerakan terlalu cepat. Tunggu sampai anda melihat tumit sepatu, yang saat itu anda membatalkan mengangkat dari tanah yang bisa membantu pelajar-pelajar di dalam merumuskan asosiasi-asosiasi antara kesalahan dan koreksi-koreksi mereka.

Bacalah dan simak statemen-statemen umpan balik yang diberikan, dan tentukan apakah mereka adalah salah satu contoh dari umpan balik yang menentukan deskriptif:

1.Kaki anda mendarat terlalu jauh di depan anda.

2.Ketika anda melepaskan; membebaskan bola dan melanjutkan untuk melenturkan pergelangan tangan mu sehingga jari-jari mu menunjuk tanah (landasan).

3.Tarik lenganmu yang lebih cepat.

4.Bola itu berada di balik mu ketika anda menjemputnya.

5.Lututmu tidak mencapai perluasan penuh.

6.Geser bebanmu maju sebelum anda bersedia.

II.3. Ketepatan Umpan Balik Yang Ditambahkan

Bermacam-macam derajat ketepatan dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pelajar. "Sudut serangmu hanya 30 derajat" dan "Ujung lembing itu terlalu rendah pada pelepasan; pembebasan" adalah menguraikan statemen-statemen umpan balik yang sah maupun kesalahan yang sama. Masalahnya apakah menggunakan derajat ketepatan berdampak pada suatu kemampuan pelajar untuk secara efektif menggunakan informasi. Kembali, pada ketrampilan tingkat pelajar harus dipertimbangkan. Menurut Magill & Wood dalam coker menjelaskan bahwa Selama tahap awal pelajar sedang berusaha untuk mengembangkan satu pemahaman persyaratan-persyaratan gerakan itu, tingkat ketepatan dapat sungguh umum namun efektif[4]. Kemudian dalam proses pelajaran, ketika ketrampilan-ketrampilan sedang disuling, saat itu informasi lebih tepat menjadi bermanfaat dengan ketentuan bahwa pelajar memahami maksudnya.

III. FREKUENSI UMPAN BALIK YANG DITAMBAHKAN.

Mitos Umum menyatakan bahwa semakin sering umpan balik yang ditambahkan,semakin besar keuntungan dalam belajar. Menurut sejarah, hal tersebut dipikirkan bahwa lebih sering umpan balik yang ditambahkan untuk pelajar, maka semakin besar keuntungan dalam belajar pernyataan tersebut disampaikan oleh Thomdike dalam coker[5]. Menurut dugaan tersebut, suatu lingkungan belajar yang optimal akan menjadi satu di mana praktisi menyediakan pelajar dengan umpan balik yang ditambahkan yang mengikuti usaha penampilan masing-masing. Riset zaman ini memperdebatkan klaim ini, bagaimanapun, sebagai hasilnya, sudah mengubah bagaimana praktisi-praktisi perlu melakukan pendekatan dengan pertanyaan tentang umpan balik dan seberapa sering ditambahkan

Menurut hipotesis bimbingan, meski umpan balik yang ditambahkan dapat mengarahkan pelajar dalam memperbaiki kesalahan penampilan, namun terlalu banyak umpan balik dapat mempunyai pengaruh yang merugikan pada ketrampilan yang didapatnya. Pengaruh merugikan ini dipercaya sebagai hasil dari pengembangan pelajar yang sangat ketergantungan pada umpan balik eksternal. Ketika pelajar menerima umpan balik yang ditambahkan sering dilakukan, seperti setelah setiap usaha, dia mulai bersandar pada ketetapannya dan tinggal pengolahan dari sumber informasi yang penting lainnya seperti umpan-balik internal yang dimilikinya. Perlu dipikirkan bahwa pelajar menjadi suatu pendengar yang pasif untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan pemecahan masalah yang sangat penting untuk masa depan ketika umpan balik yang ditambahkan sudah tidak lagi tersedia. Secara kontras, ketetapan umpan balik yang ditambahkan dengan frekuaensi yang lebih rendah mendorong pelajar untuk bersifat pemikir yang reflektif dan meningkatkan pelajaran. Pertanyaan itu masih harus dipecahkan seberapa banyak umpan balik yang ditambahkan harus diberikan untuk mengoptimalkan pelajaran.

III.1 Umpan Balik Memudar (Faded Feedback)

Suatu strategi umpan balik frekuensi menurun sudah menunjukkan untuk bisa efektif sebagai umpan balik yang memudar. Dalam umpan balik yang memudar, pelajar-pelajar dilengkapi dengan suatu frekwensi yang tinggi dari umpan balik dalam langkah awal pelajar untuk memudahkan pemahaman mereka dan pengadaan pola gerakan dasar[6]. Sekalipun tingkatan kecakapan yang dasar sudah dicapai, bagaimanapun, umpan balik yang ditambahkan harus secara berangsur-angsur ditarik Yang nyata membuat jadwal pengurangan frekuensi umpan balik tergantung pada masing-masing kemajuan pelajar secara individu.

III.2 Umpan Balik Bidang Luas (Bandwidth Feedback)

Teknik lain dalam membantu perkembangan aktivitas pengolahan informasi yang penting adalah dengan umpan balik bidang luas. Teknik tersebut juga berdasar pada konsep tentang menyediakan lebih banyak informasi selama tahap awal belajar dan secara berangsur-angsur mengurangi umpan balik sebagai perbaikan pelajar[7]. Dalam umpan balik bidang luas, bidang "ketepatan" ditentukan, dan umpan balik yang ditambahkan hanyalah disediakan di percobaan itu di mana satu kesalahan terjadi di luar cakupan tersebut. Sebagai contoh, dalam servis bola voli, bidang ketepatan untuk melambungkan bisa digambarkan antara bahu dan 1 kaki di depan bahu. Jika melambungkan bola oleh pelajar jatuh pada cakupan ini, tidak ada umpan balik akan terjadi, hal ini menunjukkan bahwa melambungkan bola tersebut adalah dibolehkan. Jika, bola yang dilambungkan jatuh di luar cakupan, terlalu jauh ke belakang atau ke depan, praktisi/guru itu lalu akan memberikan infor­mation dan komunikasi tentang koreksi kepada pelajar. Manfaat dari pendekatan ini adalah umpan balik secara sistematis dikurangi menurut tingkat keahlian pelajar tersebut. Sebagai tambahan, pelajar menerima penguatan positif mereka yang mencoba dengan sungguh-sungguh yang jatuh pada bidang luas, yang akan berfungsi untuk memperkuat perilaku yang memimpin kepada hasil keluaran.

III.3 Umpan Balik Ringkasan (Summary Feedback)

Umpan Balik Ringkasan adalah satu pilihan tambahan bahwa dapat lakukan untuk mencegah potensi yang berbahaya dari umpan balik yang ditambahkan dalam belajar. Dalam umpan balik ringkasan, praktisi menyediakan pelajar dengan suatu ringkasan dari penampilan mereka yang mengikuti penyelesaian dari beberapa percobaan[8]. Sebagai contoh, di dalam pertunjukan melompat, seekor kuda dan pengendara harus bernegosiasi dalam banyak penghalang. Dalam hal ini, umpan balik yang ditambahkan akan ditahan sampai rangkaian dari lompatan-lompatan diselesaikan. Pelajar itu lalu akan diberi umpan balik yang khusus tentang masing-masing rangkaian. Menyaksikan suatu re­play video dari usaha penampilannya yang mengikuti suatu nomor dari percobaan-percobaan akan menjadi contoh yang lain

Dengan diberikan pengaruh yang positif dari umpan balik ringkasan dalam belajar, suatu pertanyaan tentang ketertarikan adalah jumlah yang optimal dari percobaan penampilan harus diringkas.

III.4 Umpan Balik Rata-Rata (Avergae Feedback)

Umpan balik rata-rata mirip dengan umpan balik ringkasan, dan juga untuk menjadi effec­tive, adalah teknik dari umpan balik rata-rata. Dalam umpan balik rata-rata, pelajar akan menerima umpan balik yang ditambahkan mengikuti penyelesaian suatu jumlah tertentu dari usaha[9]. Umpan balik ini akan berada di rerata penampilan kesalahan yang terjadi dalam rangkaian. Untuk praktisi/guru, rata-rata umpan balik menawarkan beberapa keuntungan-keuntungan daripada umpan balik ringkasan. Pertama-tama, mungkin saja lebih mudah untuk dinggunakan. Ke dua, praktisi/guru itu untuk fokus lebih baik dalam menganalisa. Akhirnya, ini dapat mengurangi kemungkinan pelajaran yang berlimpah dengan terlalu banyak informasi.

III.5 Umpan Balik Mengatur - Pelajar (Learner – Regulated Feedback)

Teknik umpan balik ditambahkan yang sudah menerima perhatian adalah umpan balik mengatur pelajar. Strategi ini memberikan pelajar untuk mengendalikan ketika umpan balik yang ditambahkan diberikan. Dibanding penentuan praktisi ketika menawarkan umpan balik, pelajar diberi ditambahkan umpan balik hanya ketika mereka memintanya[10]. Menurut Chen & Singer dalam coker menyatakan bahwa Sebagai tambahan, keduanya mengurangi dan membedakan dari frekuensi umpan balik, strategi ini dengan aktif melibatkan pelajar di dalam proses belajar. Dengan memberi pelajar, otonomi itu untuk mengendalikan kapan dan bagaimana caranya umpan balik yang mereka terima, ingatan informasi yang penting dapat ditingkatkan. Dugaan ini sudah didukung oleh penemuan banyak studi-studi bahwa pelajar mengatur umpan balik mengakibatkan ingatan lebih baik dibanding yang dicapai dengan umpan balik terkendali praktisi tradisional.

IV. Kesimpulan

Informasi koreksi kesalahan yang diselipkan di tengah menunjukkan adanya penguatan dan motivasi. Pengetahuan tentang kinerja dapat diperoleh pada pelajar dalam dua wujud. pertama, umpan balik deskriptif, yang hal ini hanya menguraikan sifat alami tentang kesalahan performan yang dibuat. Selama tahap awal pelajar sedang berusaha untuk mengembangkan satu pemahaman persyaratan-persyaratan gerakan itu, tingkat ketepatan dapat sungguh umum namun efektif.

Lebih sering umpan balik yang ditambahkan untuk pelajar, maka semakin besar keuntungan dalam belajar. Umpan balik memudar merupakan teknik umpan balik yang ditambahkan di mana pelajar-pelajar dilengkapi dengan suatu frekwensi tinggi dari umpan balik pada awalnya yang kemudian adalah secara berangsur-angsur akan menurun/ memudar. Sedangakan umpan balik bidang luas merupakan strategi umpan balik ditambahkan di mana umpan balik hanyalah disediakan di itu percobaan-percobaan di mana satu kesalahan berbicara di luar suatu cakupan yang ditentukan dari pembetulan­, Umpan balik ringkasan merupakan umpan balik ditambahkan bahwa menyediakan pelajar dengan suatu ringkasan dari penampilan mereka yang mengikuti penyelesaian suatu nomor yang tertentu dari percobaan, Umpan balik rata-rata merupakan umpan balik ditambahkan disediakan mengikuti penyelesaian suatu nomor yang tertentu dari usaha-usaha mengenai penampilan rerata kesalahan

­

DAFTAR PUSTAKA

Coker, Cheryl A. 2004. Motor Learning and ControlPractitioners. New Mexico: McGrawHill.



[1] Cheryl A Coker. 2004. Motor Learning and ControlPractitioners. New Mexico: McGrawHill. p.223

[2] Ibid., p.223

[3] Ibid., p.224

[4] Ibid., p.224

[5] Ibid., p.225

[6] Ibid., p.226

[7] Ibid., p.226

[8] Ibid., p.226

[9] Ibid., p.226

[10] Ibid., p.227